Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?

Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?

Keluarga Tan Malaka di rumah gadang tokoh revolusioner tersebut di Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada 2015. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

KELAM JALAN KE SINI

Ini kunjungan kedua bagi saya. Enam bulan lalu rumah ini masih ditinggali Indra Ibnur Ikatama dan keluarganya. Indra satu-satunya keturunan keluarga Tan Malaka dari garis ibu yang tinggal di kampung. Indra adalah cicit saudara perempuan dari ibu Tan Malaka. Ibu Tan Malaka bernama Sinah, hanya memiliki dua anak laki-laki, Ibrahim Datuk Tan Malaka (Tan Malaka) dan adiknya Kamaruddin. Sinah hanya dua bersaudara dengan Janah, juga perempuan. Indra adalah cicit dari Janah.

Rumah bagonjong milik keluarga Tan Malaka masih kokoh berdiri. Atapnya seng bergonjong lima dengan banyak jendela berkaca patri. Beberapa kaca sudah pecah. Dindingnya kayu dan anyaman bambu. Lantainya juga kayu.

Harry A. Poeze menyerahkann buku karangannya tentang Tan Malaka seberat 5 kg. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Harry A. Poeze menyerahkann buku karangannya tentang Tan Malaka seberat 5 kg. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

“Rumah ini dibangun 1826, namun Tan Malaka lahir di rumah surau yang kini sudah menjadi sawah, saat dia diangkat menjadi datuk, baru dibawa ke rumah ini,” kata Ani Zarni, keluarga Tan Malaka.

Harry Poeze disambut bak teman lama keluarga. Semua keluarga Tan Malaka sudah mengenalnya. Ia menyerahkan bukunya seberat 5 kilogram itu untuk koleksi pustaka.

“Pak Harry sering ke rumah saya di Jakarta dan tiap kali makan masakan Minang selalu minta catatkan resepnya,resep rendang, resep pangek ikan, pokoknya apa saja yang baru, saya disuruh catat,” kata Anna Yuliar, adik Ani Zarni.

Foto Tan Malaka bersama Soekarno. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Foto Tan Malaka bersama Soekarno. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

 

Saat naik ke rumah ini, menaiki undakan setinggi 1,5 meter, ruang tamu dan ruang keluarga terlihat sudah menyatu tanpa sekat. Di dalamnya kini ada lemari kaca yang menyimpan buku-buku Tan Malaka dan buku-buku yang membahas Tan Malaka. Koleksi lainnya adalah baju Tan Malaka saat menjadi datuk, piringan hitam, dan pemutarnya, tempat tidur, dan foto-foto Tan Malaka.

Menurut Ani Zarni, pada masa pemberontakan PRRI, rumah gadang ini pernah menjadi dapur umum untuk pejuang PRRI.

“Saya masih ingat saat itu berumur 10 tahun, kami lari ke bukit dan saya dipaksa menembakkan senapan dari atas bukit,” kata Ani.

Prasasti peresmian rumah gadag Tan Malaka sebagai museum dan pustaka. (Foto: Febrianti/ JurnalisTravel.com)

Prasasti peresmian rumah gadang Tan Malaka sebagai museum dan pustaka. (Foto: Febrianti/ JurnalisTravel.com)

Dimasa itulah buku-buku dan barang pribadi Tan Malaka terpaksa banyak yang dibakar untuk menghilangkan jejak agar tidak disangka pemberontak.

Untuk memastikan kematian Tan Malaka, keluarga Tan Malaka sudah sepenuhnya menyerahkannya kepada Harry Poeze untuk mengurusnya.

“Tahun lalu saya sudah tanyakan tentang kemungkinan pembongkaran kuburan yang kita duga kuburan Tan Malaka dan pihak keluarga sudah setuju, Menteri membentuk tim, tapi sampai kini masih belum ada penyelesaian,” kata Harry.

Kamar dan tempat tidur di rumah gadang Tan Malaka. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Kamar dan tempat tidur di rumah gadang Tan Malaka. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Sejarawan Profesor Mestika Zed yang ikut dalam rombongan, mengaku terkesan melihat rumah Tan Malaka, karena ini kedatangannya yang pertama.

“Saya termasuk orang yang kelam jalan ke sini dan tempat ini sangat indah, sebuah lembah yang punya ruangan yang sangat sehat dan lingkungan yang jarang didapat, saya terkesan dengan lingkungan ini, tapi juga punya korelasi dengan si tokoh dalam arti memberikan inspirasi untuk seorang tokoh, saya kira lingkungan seperti ini akan melahirkan generasi yang sehat karena lingkungannya enak,” katanya.

Lewat tengah hari kami pulang. Harry mengaku senang sekali karena rumah Tan Malaka kini sudah dijadikan museum.

Pakaian penghulu yang ditemukan dalam peti tua di rumah gadang Tan Malaka yang kemungkinan pernah digunakan Tan. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Pakaian penghulu yang ditemukan dalam peti tua di rumah gadang Tan Malaka yang kemungkinan pernah digunakan Tan. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

“Berarti ada kemajuan dan lebih mudah mengumpulkan barang-barang yang berhubungan dengan Tan Malaka,” katanya.

Dalam perjalanan pulang beberapa kali ia minta berhenti dan memotret kampung halaman Tan Malaka yang indah itu.

Halaman:

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah
Menelusuri Keunikan Kota Tambang Sawahlunto
Menelusuri Keunikan Kota Tambang Sawahlunto