Minggu, Juli 3, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
No Result
LIhat Semua Hasil
Home Sejarah
Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?

Keluarga Tan Malaka di rumah gadang tokoh revolusioner tersebut di Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada 2015. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?

Febrianti
18 Desember 2016
A A
Keluarga Tan Malaka di rumah gadang tokoh revolusioner tersebut di Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada 2015. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)
Keluarga Tan Malaka di rumah gadang tokoh revolusioner tersebut di Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada 2015. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

PADA pagi yang masih berkabut di Bukittinggi, Sumatera Barat, kami bersiap berangkat mengunjungi rumah Tan Malaka di Pandan Gadang, Limapuluh Kota, sekitar  80 kilometer di utara Bukittinggi.

Saya duduk di sebelah sejarawan Belanda Harry A. Poeze, seorang peneliti yang mencurahkan waktu selama 30 tahun untuk Tan Malaka. Teman seperjalanan lainnya adalah Zulhasril Nasir, guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Roger Tol, direktur KITLV Jakarta dan Eri Ray, seniman Padang yang kami tumpangi mobilnya.

Sementara di belakang, dengan bus pariwisata, ada 28 peserta lain yang akan mengunjungi rumah Tan Malaka. Mulai dari sejarahwan Mestika Zed, mahasiswa sejarah, mahasiswa seni, dan guru. Keluarga Tan Malaka akan memperingati 59 tahun kematian pejuang revolusioner itu tepat hari ini, 21 Februari.

Harry A. Poeze di bekas sekolah Tan Malaka, Kweek School (Sekolah Raja) yang sekarang menjadi SMAN 2 Bukittinggi. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)
Harry A. Poeze di bekas sekolah Tan Malaka, Kweek School (Sekolah Radja) yang sekarang menjadi SMAN 2 Bukittinggi. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Mobil dan bus mulai beriringan keluar dari halaman hotel tempat kami menginap. Tiba-tiba Harry Poeze berkata kepada Eri Ray.

”Bisakah kita sebentar ke sekolah Tan Malaka, saya ingin melihat lagi sekolah itu dan ambil beberapa gambar,” katanya.

Mobil berbelok ke SMA Negeri 2 Bukittinggi, sementara bus terus melanjutkan perjalanan ke Pandan Gadang. Gedung sekolah Tan Malaka semasa di Kweek School masih kokoh berdiri, kini berubah menjadi SMA Negeri 2 Bukittinggi.

Harry A. Poeze meninggalkan SMAN 2 Bukittinggi. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)
Harry A. Poeze meninggalkan SMAN 2 Bukittinggi atau bekas sekolah Tan Malaka. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Dulu sekolah ini juga dinamai Sekolah Raja, karena hanya anak-anak Belanda dan anak bangsawan pribumi atau anak orang kaya yang bisa bersekolah di tempat ini, salah satunya Tan Malaka. Tan Malaka sekolah di Kweek School selama enam tahun dan lulus dengan nilai baik, karena Tan anak terpintar dari semua teman sekolahnya. Ia lalu melanjutkan sekolahnya ke Belanda.

Harry turun dan memeriksa dinding ruang guru, mencari-cari sesuatu.

“Saya mencari prasasti sekolah ini dan prasasti yang menerangkan tentang Nawawi Sutan Makmur yang pernah menjadi satu-satunya guru pribumi di tempat ini,” kata Harry.

Rumah Gadang Tan Malaka di Pandan Gadang,Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)
Rumah Gadang Tan Malaka di Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (Foto: Febrianti/JurnalisTravel.com)

Prasasti yang dicari-cari akhirnya ketemu. Prasasti yang menempel di dinding yang menerangkan pendirian Kweek School pada1873-1908. Sementara itu satu prasasti lagi yang menerangkan tentang Engku Nawawai Sutan Makmur yang pernah menjadi guru di Kweek School tersembunyi di balik lemari.

Melihat itu, Zulhasril Nasir, penulis buku “Tan Malaka dan Gerakan Kiri Minangkabau” geleng-geleng kepala.

“Ini aset lho Pak Guru, kok malah ada di balik lemari, harusnya kita hargai, ini malah orang Belanda yang lebih menghargai bangsa kita,” sindirnya kepada guru-guru yang ada di ruangan itu.

Halaman 1 dari 5
12...5Selanjutnya
Tags: heritagetan malaka
BagikanTweetKirim

Baca Juga

marie thomas

Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi

22 Februari 2021

Mengangkat Kemegahan Dharmasraya

24 Desember 2019
Struktur Rumah Adat Manggarai Flores Mirip Rumah Gadang Minangkabau

Struktur Rumah Adat Manggarai Flores Mirip Rumah Gadang Minangkabau

20 November 2018
Menapaki Jejak Minangkabau di Flores

Menapaki Jejak Minangkabau di Flores

14 Februari 2018
Berita Selanjutnya
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak

Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak

TRENDING

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia
Wisata

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia

Febrianti
3 Agustus 2019

Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa

Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa

11 September 2017
manggarai

Tradisi Orang Kolang di NTT, Leluhurnya dari Minangkabau

22 Februari 2021
Malin Kundang Diduga Kuat Berasal dari Aceh

Malin Kundang Diduga Kuat Berasal dari Aceh

30 Januari 2017
Turis Amerika Mencoba Magis Lukah Gilo

Turis Amerika Mencoba Magis Lukah Gilo

11 Oktober 2018

TERBARU

Kelinci sumatera
Lingkungan

Kelinci sumatera yang Dianggap Hampir Punah Terlihat di Kerinci

Febrianti
3 Juni 2022

gusmen heriadi

Pameran Tunggal 25 Tahun Perjalanan Seniman Gusmen Heriadi

4 November 2021
Mentawai

Arat Sabulungan dan Gempuran Agama di Mentawai

17 November 2021
Siberut

Perubahan Iklim dan Kerusakan Hutan Menyebabkan Krisis Air di Siberut

4 September 2021
Sungai Buluh

Perhutanan Sosial Sungai Buluh, Layu Sebelum Berkembang

19 Juli 2021
Jurnalis Travel

Ikuti Kami di Media Sosial

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan

ㅤ

  • Berita
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video

© Hak cipta Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy & Policy
  • Indeks
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

© 2021 Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.