Benteng Fort Marlborough, Jejak Kolonisasi Inggris di Bengkulu

Benteng Fort Marlborough, Jejak Kolonisasi Inggris di Bengkulu

Benteng Marlborough dari atas gerbang pertama. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

ANAK-ANAK RAFFLES

Kekuasaan Inggris berakhir di Bengkulu ketika Traktat London pada 17 Maret 1824 dengan Belanda. Inggris menyerahkan Bengkulu kepada Belanda dan Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris. Sir Thomas Stamford Raffles adalah Letnan Gubernur (Lieutenant-Governor) Inggris terkenal di Bengkulu di pengujung kekuasaan Inggris pada 1818-1824. Empat dari lima anak-anak Raffles meninggal di sini karena sakit.

Jejak kolonisasi Inggris selama 137 tahun di Bengkulu tentu tak hanya Fort Marlborough. Di depan terdapat bekas gudang garam yang cuma tinggal tembok tebal, tinggi dan panjang. Bangunan ini satu komplek dengan kawasan pecinaan yang muncul setelah benteng didirikan.

Ruang interogasi Soekarno di Fort Marlborough. Seokarno pernah diinterogasi Kolonial Belanda ketika dibuang ke Bengkulu pada 1938. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

RUANG interogasi Soekarno di Fort Marlborough. Seokarno pernah diinterogasi Kolonial Belanda ketika dibuang ke Bengkulu pada 1938. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Melangkah sekitar seratus meter dari benteng kita bisa jumpai Tugu Peringatan Thomas Parr di sudut jalan. Residen Thomas Parr bersama asisten pribadinya, Kapten Charles Murray, dibunuh rakyat setempat dalam protes menetang kebijakan pada 23 Desember 1807. Sedangkan kuburan keduanya terdapat dalam benteng Fort Marlborough.

Sekitar seratus meter dari Tugu Thomas Parr terdapat Rumah Dinas Gubernur Bengkulu yang merupakan bangunan peninggalan Inggris. Rumah ini pernah digunakan Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles sebagai kantor dan kediaman. Bangunan khas Eropa terlihat mencolok dengan halaman berumput yang luas dengan sekelompok rusa bermain di sana.

Bangunan lain yang terkenal adalah Tugu Robert Hamilton untuk memperingati tewasnya kapten angkatan laut Inggris tersebut di tangan rakyat Bengkulu pada 15 Desember 1793. Tugu ini terletak di pertigaan jalan tak jauh dari Pantai Panjang.

British Cementary tak sampai satu kilometer di Timur benteng, merupakan sebuah kawasan makam tempat orang-orang Inggris, Belanda, dan Eropa lainnya dikuburkan sejak 1775 hingga 1940. Keempat anak Raffles dari istri keduanya, Sophia Hull, yang meninggal di bawah usia 4 tahun juga dimakamkan di sini.

Ada satu lagi bekas benteng Inggris di Provinsi Bengkulu, yaitu Benteng Anna (Fort Anne) di Muko-Muko, 276 km di utara Kota Bengkulu. Benteng ini didirikan pada 1798 sebagai pusat dagang dan pertahanan pendukung Fort Marlborough. Namun bekas bangunan hanya tersisa sedikit dan tidak memadai untuk dilihat dengan naik kendaraan 6 jam dari Kota Bengkulu.

Kehadiran Raffles dan tentara Sepoy asal India sebagai bagian tentara Inggris di Bengkulu, kini meninggalkan jejak kuat dan menjadi identitas provinsi itu. Nama Raffles bersama Dr. Joseph Arnold, ahli bedah angkatan laut dan ahli botani, diabadikan untuk nama bunga besar di dunia endemik Sumatera, “Rafflesia Arnoldy” sejak mereka perkenalkan ke masyarakat internasional. Bunga itu kini menjadi maskot Bengkulu.

Pagelaran budaya tradisonal “Tabot” setiap tahun pada 10 Muharram dalam penanggalan hijriyah, merupakan pengaruh budaya muslim Syiah yang dibawa prajurit Inggris asal Sepoy. Tabot kini menjadi daya tarik pariwisata Bengkulu. (Syofiardi Bachyul Jb / JurnalisTravel.com)

Tulisan ini merupakan liputan dan penulisan pada Mei 2013

Tulisan dan foto-foto ini adalah hak milik JurnalisTravel.com dan dilarang mengambil atau menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak di media lain tanpa izin. Jika Anda berminat pada tulisan dan foto bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com untuk keterangan lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih jika Anda menyukai tulisan dan foto untuk diketahui orang lain dengan menyebarkan tautan (link) ke situs ini. Kutipan paling banyak dua paragraf untuk pengantar tautan kami perbolehkan. (REDAKSI)

Halaman:

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
rumah pagadih
Nagari Pagadih dalam Kisah Perjuangan PDRI
marie thomas
Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi
Mengangkat Kemegahan Dharmasraya
Mengangkat Kemegahan Dharmasraya