Benteng Fort Marlborough, Jejak Kolonisasi Inggris di Bengkulu

Benteng Fort Marlborough, Jejak Kolonisasi Inggris di Bengkulu

Benteng Marlborough dari atas gerbang pertama. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

BUKTI GANASNYA FORT YORK

Bukti ganasnya lingkungan Fort York dapat dilihat di Fort Marlborough sekarang. Dua bekas nisan pejabat penting di Fort York dipajang di sini. Satu nisan Richard Watts Esquire, lainnya nisan Mr Thomas Shaw, keduanya datang bertugas ke York pada 1699.

Richard Watts Esquire adalah Deputi Gubernur yang meninggal pada 17 Desember 1705 dalam usia 44. Sedangkan Mr. Thomas Shaw meninggal pada 25 April 1704 dalam usia 28 tahun.

Nisan Deputi Gubernur East India Company (EIC) di Bengkulu, Richard Watts Esquire yag dipajang di Fort Marlborough. Richard Watts meninggal di Fort York pada 17 Desember 1705 dalam usia 44 akhibat sakit. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

NISAN Deputi Gubernur East India Company (EIC) di Bengkulu, Richard Watts Esquire yag dipajang di Fort Marlborough. Richard Watts meninggal di Fort York pada 17 Desember 1705 dalam usia 44 akhibat sakit. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Fort York sekarang nyaris tanpa sisa dan tidak dikelola sebagai objek wisata. Jika ke sana Anda akan menemukan sebuah sekolah, SD Negeri 57 Pasar Bengkulu, sebuah kantor pemerintah, dan selusin rumah.

Sebuah bangunan bundar dari semen dengan atap kubah dari besi berdiri tak jauh dari sungai. Sepertinya bangunan itu dulu untuk penyimpan air bersih. Menurut warga setempat, ada pagar semen dan pintu masuk di sisi sungai yang sudah tenggelam karena sedimentasi Sungai Serut. Itu jelas tak bisa dilihat sama sekali sekarang, karena juga rimbun oleh semak dan pepohonan. Sebuah lantai semen beton dengan rongga ruangan di bawahnya juga bisa ditemukan dekat gerbang sekolah.

Ketika usulan Collet untuk membuat benteng baru yang lebih luas dan menghancurkan Fort York disetujui Gubernur EIC, selama lima tahun pembangunan ia bermarkas di dua tempat tersebut. Benteng baru ini dinamai Marlborough untuk penghormatan kepada John Churchill, seorang pahlawan nasional Inggris yang mendapat gelar Duke of Marlborough karena jasanya memenangkan perang di Eropa zaman itu.

Desain (plan) Fort Marlborough yang disalin dari dokumen asli 27 Februari 1712 dapat dilihat di sebuah papan pajang di Marlborough. Melihat plan ini nyaris semua bagian bangunan utuh sekarang. Kecuali satu bangunan di tengah lapangan di dalam yang hilang dan kini jadi taman. Bangunan segi empat itu adalah "The Great House" dengan sebuah pintu menghadap Timur ke jalan utama di halaman dalam benteng.

Jika dilihat sketsa-sketsa pada masa awal benteng ini, “The Great House” terlihat sebagai sebuah tower tiga tingkat paling menonjol di Marlborough yang sangat jelas terlihat dari jauh. Di atas tower terpancang bendera Inggris yang besar. Bangunan tower ini hancur oleh gempa kuat menghantam Bengkulu menjelang kehadiran Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles pada 1818.

Halaman:

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
rumah pagadih
Nagari Pagadih dalam Kisah Perjuangan PDRI
marie thomas
Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi
Mengangkat Kemegahan Dharmasraya
Mengangkat Kemegahan Dharmasraya