Objek-Objek Wisata Terbaik di Kerinci

Objek-Objek Wisata Terbaik di Kerinci

Gunung Kerinci di balik hamparan kebun teh sejak zaman Kolonial Belanda. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Pasar Kersik Tuo di pinggir jalan setiap Sabtu, di baliknya terlihat kebun teh dan Gunung Kerinci yang menjulang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Pasar Kersik Tuo di pinggir jalan setiap Sabtu, di baliknya terlihat kebun teh dan Gunung Kerinci yang menjulang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

MENDENGAR “Kerinci” tentu Anda akan langsung ingat dengan Gunung Kerinci dan Danau Kerinci. Tak salah lagi, dua ikon ini akan menjadi bagian utama dari keindahan alam Kerinci.

Sebenarnya, jika memiliki waktu yang cukup Anda bisa menikmati sejumlah objek wisata alam dan petualangan yang berada di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang sebagian besar wilayahnya berada di Kabupaten Kerinci.

Misalnya Anda bisa mendaki Gunung Kerinci. Memiliki puncak setinggi 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Hanya saja dengan statusnya “Waspada” sekarang, pengunjung tidak disarankan mendekati radius 3 km dari puncaknya yang gosong.

Danau Kerinci yang tenang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Danau Kerinci yang tenang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Atau bisa juga mengunjungi Danau Gunung Tujuh yang membutuhkan waktu empat jam mendaki. Danau yang dikelilingi tujuh puncak gunung dan berada di ketinggian 1.996 mdpl ini merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.

Selain itu Anda bisa juga berkunjungke Rawa Ladeh Panjang. Ini rawa gambut tertinggi di Sumatera, tempat kita menyaksikan berbagai jenis satwa liar, terutama burung.

Selain itu Anda juga bisa mengunjungi Danau Kaca di dekat Danau Kerinci. Danau kecil ini memantulkan aneka warna batu alam dari dasarnya. Atau juga bisa berkunjung ke Gua Kasah gua sakral bagi masyarakat setempat, diyakini pernah didiami nenek moyang orang Kerinci zaman purba.

Gunung Kerinci di balik hamparan kebun teh sejak zaman Kolonial Belanda. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Gunung Kerinci di balik hamparan kebun teh sejak zaman Kolonial Belanda. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Tapi untuk menikmati semua itu tentu butuh waktu dan perjalanan yang cukup berat. Jika Anda tak punya cukup waktu, menikmati keindahan dan keunikan alam Kerinci bisa dilakukan dengan perjalanan menggunakaan kendaraan. Sejumlah panorama dan objek wisata di Kerinci bisa dinikmati tak jauh dari jalan raya.

Kerinci sekarang terbagi dua daerah, Kota Kerinci dan Kabupaten Kerinci. Kota Kerinci wilayahnya hanya sedikit lebih besar dari ibu kota kabupaten lama, Kota Sungai Penuh. Meski kota dan kabupaten ini masuk wilayah Provinsi Jambi, karena terletak bersebelahan dengan Sumatera Barat, daerahnya lebih dekat dan gampang dicapai dari Kota Padang.

Telaga Rumah Peko oase di tengah hamparan kebun teh PT Perkebunan Nusantara VI. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Telaga Rumah Peko oase di tengah hamparan kebun teh PT Perkebunan Nusantara VI. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Jarak Padang-Sungai Penuh 276 km dapat ditempuh dengan mobil selama 6 sampai 7 jam. Sedangkan jarak Kota Jambi-Sungai Penuh 500 km yang ditempuh dengan mobil sekitar 10 jam, melewati jalan yang lebih kecil.

Lagi pula, jalur Padang-Sungai Penuh akan melewati sejumlah objek wisata. Begitu sampai di perbatasan Kabupaten Solok Selatan di Sumatera Barat dengan Kabupaten Kerinci, Anda langsung bertemu objek wisata Air Terjun Telun Berasap yang masuk kawasan TNKS. Letaknya hanya 200 meter dari jalan raya.

PELANGI DI AIR TERJUN

Air terjun ini bersumber dari Danau Gunung Tujuh. Jatuh setinggi lebih 20 meter, tempias selalu berterbangan di sekitar air terjun, membumbung seperti asap dan akan menerpa wajah pengunjung yang menyaksikan dari shelter-shelter. Seringkali jika matahari bersinar, pelangi tercipta di lembah Telun Berasap, bahkan lebih dari satu pelangi.

Dari lokasi Telun Berasap Anda bisa menyaksikan julangan tiga gunung dari Gunung Tujuh, tempat di baliknya Danau Gunung Tujuh seluas 12 km persegi berada.

Jika beruntung pelangi terlihat bahkan dua di Air Terjun Telun Berasap ini. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Jika beruntung pelangi terlihat bahkan dua di Air Terjun Telun Berasap ini. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Dari sini Gunung Kerinci yang menjulang sudah bisa dilihat. Jika hari cerah, puncak gunung yang botak karena panas vulkanik akan terlihat dengan jelas. Di sisi kiri-kanan jalan akan terlihat hamparan ladang sayuran petani: kentang, kol, jagung, tomat, dan lainnya mewarnai kaki Kerinci.

Beberapa menit perjalanan, 37 km dari Kota Sungai Penuh, hamparan kebun teh seluas lebih 2.500 hektare akan menyambut di kiri dan kanan.

Inilah perkebunan teh terluas di dunia dan termasuk kebun tertua di dunia. Sebagian besar teh hitam (ortodox) di sini masih yang ditanam sejak 1928 oleh perusahaan Belanda Namlodee Venotchaat Handle Verininging Amsterdam (NV HVA).

Asap terus mengepul secara alami di Air Panah Semurup. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Asap terus mengepul secara alami di Air Panah Semurup. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Hanya saja efisiensi dan modernisasi sedang dilakukan di perkebunan ini. Kita tidak bisa lagi melihat deretan para buruh pemetik teh ala zaman Belanda. Beberapa tahun lalu para pekerja telah menggunakan gunting memangkas pucuk teh, kemudian menggunakan mesin pangkas yang diangkat dua orang. Sebagian tanaman lama sudah dibongkar untuk diganti dengan tanaman teh baru jenis sintetis yang lebih produktif.

Hamparan teh dengan Gunung Kerinci yang menjulang biru di belakangnya sungguh menyejukan mata. Udara dingin di ketinggian sekitar 1.500 mdpl menyelimuti. Suasana itu juga bisa dinikmati di Aroma Peko (Rumah Peko), ini objek wisata hutan kecil di tengah perkebunan dengan telaga yang bening.

Jika Anda datang hari Sabtu juga bisa melihat Pasar Kersik Tuo di pinggir jalan. Pasar tumpah ke jalan, sejumlah pedagang menggelar dagangan di tepi jalan, di bawah hamparan kebun teh dan “pengawasan” Gunung Kerinci. Pemandangan yang unik.

Dodol kentang penganan khas Kerinci yang banyak dijual di toko pinggir jalan, terutama di Lubuk Nagodang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Dodol kentang penganan khas Kerinci yang banyak dijual di toko pinggir jalan, terutama di Lubuk Nagodang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Setelah hamparan kebun teh, 18 km dari Sungai Penuh, sampailah di Lubuk Nagodang. Di kiri-kanan jalan akan dilalui deretah puluhan kedai penjual makanan khas Kerinci, Dodol Kentang. Dodol kentang adalah makanan enak yang pantas dijadikan oleh-oleh.

Sebelum memasuki kota Sungai Penuhi, Anda akan melewati objek wisata Air Panas Semurup. Air panas ini berhubungan dengan aktivitas Gunung Kerinci. Membeli telur bebek atau pisang yang dimasak dengan didihan kolam air panas vulkanik ini merupakan hal yang paling disenangi pengunjung. Selain itu Anda juga bisa mandi air panas alami ini. Tentu saja airnya sudah didinginkan melalui saluran yang dialirkan ke kamar mandi.

MASJID TUA NAN UNIK

Kota Sungai Penuh adalah langganan Adipura, penghargaan kota terbersih nasional. Meski kecil, kotanya bersih, asri dan cukup rapi. Pemandangan unik adalah sebuah mesjid tua dari kayu tanpa jendela dan dihiasi ukiran. Itulah Mesjid Agung Pondok Tinggi yang didirikan 1874.

Masjid Agung Pondok Tinggi di Kota Kerinci, masjid tua yang unik. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Masjid Agung Pondok Tinggi di Kota Kerinci, masjid tua yang unik. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Di depan mesjid ini bisa disaksikan “Rumah Panjang”. Ini rumah tradisional penduduk yang mirip gerbong kereta api. Satu klan orang Kerinci biasa membangun rumah petak satu atap memanjang hingga lebih 10 petak. Sayang modernisasi rumah tinggal membuat “Rumah Panjang” hampir tinggal kenangan. Yang bisa diihat di kawasan Pondok Tinggi ini bagian depannya sudah diubah seperti rumah sekarang.

Lainnya yang menarik adalah tulisan “Aksara Kerinci” (Tulisan Incung) di bawah plang nama jalan. Kerinci termasuk satu dari 11 daerah di Indonesia yang memiliki aksara sendiri.

Aksara Incung Kerinci menjadi bahasa kedua nama jalan di Kota Kerinci. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Aksara Incung Kerinci menjadi bahasa kedua nama jalan di Kota Kerinci. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Di Sungai Penuh Anda bisa menyantap “Sate Amir”. Ini sate Padang yang terkenal terletak di Jalan Muradi. Sedangkan untuk menginap ada sejumlah hotel nonbintang yang cukup bagus di tengah kota.

Danau Kerinci terletak 16 km di Selatan Kota Sungai Penuh. Danau seluas 4.200 hektare ini terletak di ketinggian 650 mdpl. Jika tanpa kabut dari pinggir danau bisa terlihat jelas Gunung Raya di sisi yang lain dan dari kejauhan terlihat Gunung Kerinci.

Rumah panjang kerinci di Kota Kerinci. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Rumah panjang kerinci di Kota Kerinci. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Pesta Danau Kerinci telah menjadi kegiatan tahunan di danau ini setiap bulan Juli. Di pesta ini kesenian dan atraksi budaya tradisonal Kerinci akan diperagaan.

Kerinci memiliki 15 danau, namun yang besar hanya Danau Kerinci dan Danau Gunung Tujuh. Danau lainnya lebih kecil, di antaranya Danau Belibis, Danau Lingkat, dan Danau Kaca.

Kerinci sebenarnya kaya akan benda sejarah purbakala. Beberapa lokasi di daerah sekitar Danau Kerinci telah menjadi tempat penemuan batu-batu zaman Neolitikum (Zaman Batu Muda), seperti menhir dan batu silindrik. Baru silindrik adalah batu bulat panjang hampir sebesar drum yang diukir.

Tugu Adipura di tengah Kota Kerinci, lambang kebanggaan kota bersih.(Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Tugu Adipura di tengah Kota Kerinci, lambang kebanggaan kota bersih.(Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Beberapa ahli purbakala yakin di beberapa lokasi di Kerinci, terutama sekitar danau, merupakan situs purbakala. Ini dibuktikan dengan penemuan sejumlah kapak batu dan pecahan obsidian yang diyakini alat manusia purba. Sayang penggalian arkeologis belum dilakukan.

Keindahan alam Kerinci, keunikan budaya, dan peninggalan sejarah Kerinci tak kalah menarik dari objek wisata di Sumatera Barat. Hanya letaknya yang tersuruk di pedalaman Sumatra membuat tempat ini jarang dikunjungi wisatawan. (Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

 

Tulisan dan foto-foto ini adalah hak milik JurnalisTravel.com dan dilarang mengambil atau menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak di media lain tanpa izin. Jika Anda berminat pada tulisan dan foto bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com untuk keterangan lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih jika Anda menyukai tulisan dan foto untuk diketahui orang lain dengan menyebarkan tautan (link) ke situs ini. Kutipan paling banyak dua paragraf untuk pengantar tautan kami perbolehkan. (REDAKSI)

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Tag:

Baca Juga

Banjir
Banjir Lebih Sebulan Melanda Dataran Tinggi Kerinci
aksara
Agar Aksara Kuno Kerinci Tidak Punah
Kopi Kerinci Mulai Terancam Perubahan Iklim
Kopi Kerinci Mulai Terancam Perubahan Iklim
Aksara pada Batik Incung Kerinci
Aksara pada Batik Incung Kerinci
Sedapnya Kopi Kerinci di Kota Kopi
Sedapnya Kopi Kerinci di Kota Kopi
Ke Danau Kaldera Tertinggi di Asia Tenggara Bersama Arung
Ke Danau Kaldera Tertinggi di Asia Tenggara Bersama Arung