Sabtu, Juni 25, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
No Result
LIhat Semua Hasil
Home Wisata
Melompat di Bukit Teletubbies Papua

Tiga orang gadis melompat di atas Bukit Teletubbies untuk mendapatkan foto kenangan yang unik. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Melompat di Bukit Teletubbies Papua

Syofiardi Bachyul Jb
13 Maret 2018
A A
Tiga orang gadis melompat di atas Bukit Teletubbies untuk mendapatkan foto kenangan yang unik. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

TIGA orang gadis melompat tinggi menghadap ke Danau Sentani. Kedua kaki mereka ditekuk agar terlihat seakan melayang hendak terjun ke Danau. Teman lelaki mereka menangkap momen itu dengan kamera.

Mereka mengulang tiga kali agar hasil potretan memuaskan. Lalu mereka tertawa karena sangat suka.

Bukit mirip lokasi film anak-anak “Teletubbies”. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Saya ingin sekali ikut melompat bersama mereka bertiga dan dipotretkan dengan kamera DSLR saya. Tetapi otak saya sedang berpikir plus-minus tentang rencana itu.

Plus, saya akan mendapatkan sebuah foto melompat dengan tiga orang gadis di Bukit Teletubbies, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Foto itu akan saya unggah di Facebook, lalu saya mendapatkan “suka” dan “komentar” dari teman-teman.

Wajah puas terlihat dari pengunjung yang balik dari Bukit Teletubbies. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Minus satu, saya membutuhkan waktu untuk mendekati ketiga gadis tersebut dengan teman lelakinya agar mereka mau dan tertarik untuk melompat bersama saya demi kepentingan saya.

Minus dua, saya memiliki waktu yang sangat sedikit, karena awan hitam menggantung di langit dan beberapa menit lagi hujan lebat akan turun sehingga saya harus segera menyelamatkan kamera dan pakaian saya sendiri.

Cukup banyak yang terpaksa merangkak menuju Bukit Teletubbies. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Minus tiga, saya tidak memiliki smartphone (karena sedang rusak) dan hanya mengandalkan DSLR yang jika si pemuda mau memotretkan, belum tentu hasilnya akan memuaskan.

Minus empat, saya belum tentu sanggup melompot dengan baik seperti mereka bertiga, karena faktor “U”.

Salib di atas Bukit Teletubbies. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Minus lima, jika pun saya berhasil difoto melompat bersama ketiga gadis, kemungkinan besar setelah saya memposting foto tersebut, teman-teman saya akan menganggap saya “kegenitan”.

Menang telak, 5-1. Akhirnya niat untuk melompat saya batalkan. Setelah mereka selesai berfoto, saya meminta tolong kepada si pemuda untuk memotret saya sendiri membelakangi Danau Sentani dengan kamera DSLR saya.

Ia segera membantu saya setelah saya beri petunjuk cara menekan tombol. Benar juga, hasilnya tidak maksimal dengan memakai Auto. Lampu kamera hidup otomatis dan tidak mampu menjangkau saya. Awan benar-benar telah hitam, meskipun baru pukul 15:33 WIT.

Sebuah tong sampah dan salib adalah yang akan Anda lihat jika sampai di puncak. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Tetapi saya cukup puas berada di sini. Bukit Teletubbies yang terletak di pinggir Danau Sentani dan dekat Jalan Raya Waibu Genyem di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura sangat terkenal di Papua.

Anda tentu tidak terlalu kaget dengan nama “Bukit Teletubbies”. Cukup banyak provinsi di Indonesia memiliki objek wisata bernama “Bukit Teletubbies”. Cirinya adalah bukit yang hanya memiliki padang rumput, mirip lokasi film serial televisi anak-anak asal Inggris yang booming di Indonesia pada era 2000-an, “Teletubbies”.

Nah, di Doyo Lama ini bukit dengan ciri seperti ini banyak mengitari Danau Sentani. Dari atasnya mata kita leluasa menikmati pemandangan lepas ke danau.

Rasa penat akan hilang begitu melihat pemandangan di puncak. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Kebetulan saya datang bersama teman-teman pada hari Minggu siang ke Doyo Lama untuk melihat kawasan “Megalitik Tutari”. Melihat Tutari harus mendaki perbukitan yang cukup melelahkan. Sedangkan jarak dari gerbang Megalitik Tutari ke jalan menuju Bukit Teletubbies hanya sekitar 200 meter.

Karena langit mendung dan hujan akan segera turun, ditambah tubuh yang capek, kawan-kawan saya tidak lagi berminat ketika diajak ke Bukit Teletubbies. Karena itu saya sendirian setengah berlari menuju bukit tersebut.

Pengunjung masih banyak. Meski sebagian besar mereka turun, namun masih ada yang naik. Jalan setapak yang terjal cukup membuat capek dan ngos-ngosan. Pengunjung ada yang merangkak, ditarik, dan anak-anak digendong.

Bukit Teletabbies merupakan rangkaian perbukitan yang bisa ditelusuri melalui jalan setapak sambil melihat panorama Danau Sentani. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Sampai di puncak terlihat sebuah salib putih dari kayu dan sebuah tong sampah yang penuh botol bekas air minum dan bungkus makanan ringan. Puncak bukit itu tidak luas. Namun, wow…. pemandangannya ke arah Danau Sentani dan perbukitannya yang hijau oleh rumput sungguh mempesona.

Inilah panorama yang diidamkan para pengunjung di Bukit Teletubbies. Jika memiliki waktu yang lebih, pengunjung bisa melanjutkan berjalan kaki ke bukit lainnya untuk mendapatkan pemandangan yang berbeda.

Tanpa karcis masuk, siapapun bisa menikmati panorama Bukit Teletubbies Danau Sentani yang asyik ini. Modalnya hanya berani mendaki bukit yang terjal. (Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Tags: danau sentanipapuateletabbies
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Rantau Malam

Suasana Perkampungan Hulu Serawai

14 Januari 2021
borneo

Tapak Tilas Molengraaff di Borneo

10 Desember 2020
karst

Bertandang ke Ujung Karst

18 November 2020
Luwuk 18 Jam

Luwuk 18 Jam

2 Oktober 2020
Berita Selanjutnya
Rindu Belum Terbayar di Wayag Raja Ampat

Rindu Belum Terbayar di Wayag Raja Ampat

TRENDING

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia
Wisata

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia

Febrianti
3 Agustus 2019

Buka Jalur Baru, Pendaki Temukan Lembah Kura-Kura di Kerinci

Buka Jalur Baru, Pendaki Temukan Lembah Kura-Kura di Kerinci

16 November 2019
Struktur Rumah Adat Manggarai Flores Mirip Rumah Gadang Minangkabau

Struktur Rumah Adat Manggarai Flores Mirip Rumah Gadang Minangkabau

20 November 2018
Tips Buat Wisatawan di Padang Jika Terjadi Gempa dan Tsunami

Tips Buat Wisatawan di Padang Jika Terjadi Gempa dan Tsunami

17 April 2020
Kelenteng Tua Kota Padang Akan Dijadikan Museum

Kelenteng Tua Kota Padang Akan Dijadikan Museum

22 Februari 2021

TERBARU

Kelinci sumatera
Lingkungan

Kelinci sumatera yang Dianggap Hampir Punah Terlihat di Kerinci

Febrianti
3 Juni 2022

gusmen heriadi

Pameran Tunggal 25 Tahun Perjalanan Seniman Gusmen Heriadi

4 November 2021
Mentawai

Arat Sabulungan dan Gempuran Agama di Mentawai

17 November 2021
Siberut

Perubahan Iklim dan Kerusakan Hutan Menyebabkan Krisis Air di Siberut

4 September 2021
Sungai Buluh

Perhutanan Sosial Sungai Buluh, Layu Sebelum Berkembang

19 Juli 2021
Jurnalis Travel

Ikuti Kami di Media Sosial

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan

ㅤ

  • Berita
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video

© Hak cipta Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy & Policy
  • Indeks
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

© 2021 Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.