Melihat Bulat Danau Maninjau di Bukit Sakura

Bukik Sakura Maninjau

Bukik Sakura dengan pemandangan Danau Maninjau di Jorong Data Baringin, Kenagarian Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. (Foto: Febri)

Oleh: Febri

Bukik Sakura memiliki keindahan alam yang luar biasa. Dari atas bukit yang terletak di Jorong Data Baringin, Kenagarian Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini kita bisa melihat Danau Maninjau dalam bentuk bulat seutuhya.

Datuk Rajo Angek, tokoh Jorong Data Baringin menjelaskan kenapa bukit tersebut dinamakan “Bukik Sakura” karena dulu terdapat pohon sakura yang indah di sana. Namun sekarang pohon itu sudah tidak ada lagi.

Bukik Sakura sudah dilengkapi sejumlah fasilitas untuk objek wisata. Bahkan juga ada merek “Bukik Sakura” dengan huruf besar berwarna merah. Untuk akses menuju objek wisata ini juga bisa dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Jaraknya hanya 7 km dari lokasi objek wisata Puncak Lawang yang sudah lama terkenal jika ke Maninjau.

Wali Nagari Baringin Yulbahri Datuk Nan Kodoh mengatakan Bukik Sakura sangat berpotensi sebagai tempat wisata. Karena potensi itulah ia berinisatif membenahi dan mengelolanya agar bisa menjadi objek wisata.

Ia membiayai pembangunan sejumlah fasilitas dengan menganggarkannya di RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Nagari Baringin dan dilanjutkan ke RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2018. Pada 2018 dana dari anggaran nagari tersebut direalisasikan.

“Dari dana itu dibuat merek Bukik Sakura yang bisa dijadikan tempat selfie dan rumah pohon sehingga menarik perhatian masyarakat untuk menikmati keindahan Bukik Sakura,” katanya.

Untuk mengelola objek wisata tersebut maka pada 2020 dibentuklah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Bukik Sakura. Kepengurusan di-SK-kan oleh Wali Nagari Baringin. Namun kepengurusan ini tidak banyak memberikan perubahan dalam pengelolaan.

Bukik Sakura Maninjau

Bukik Sakura dengan pemandangan Danau Maninjau di Jorong Data Baringin, Kenagarian Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. (Foto: Febri)

Hal lain yang menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan objek wisata ini adalah persoalan lahan. Selain itu juga terkait sumber daya manusia dan pemahaman masyarakat bagaimana mengelola objek wisata dengan baik.

“Padahal Bukik Sakura ini memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata dengan pamandangan yang luar biasa bagusnya, tetapi terkendala dengan kurangnya minat dan semangat dari masyarakat untuk mengelolanya,” kata Yulbahri Datuk Nan Kodoh. (*)
 
(Febri adalah pemuda Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam dan peserta Pelatihan Jurnalisme Warga “Muda Melangkah” yang diadakan WRI Indonesia di Bukittinggi pada akhir Agustus 2022).

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

KKI Warsi Latih 20 Pemuda Nagari Menjadi Jurnalis Warga
KKI Warsi Latih 20 Pemuda Nagari Menjadi Jurnalis Warga
sampah
Terkendala Lahan, Warga Buang Sampah di Pinggir Jalan Lintas Nasional
oeternakan ayam
Warga Nagari Resah Karena Bau Tak Sedap dari 16 Usaha Peternakan Ayam
Hutan Nagari
Hutan Adat Nagari Ampalu Masih Menunggu Perda Kabupaten
Kisah Kopi Londo di Nagari Sirukam
Kisah Kopi Londo di Nagari Sirukam
Memancing Kupu-Kupu di Dangau Saribu
Memancing Kupu-Kupu di Dangau Saribu