KECUALI MENTAWAI
Rute TdS sendiri terus berkembang setiap tahun. Ketika perdana pada 2009, TdS hanya menempuh rute 462 km. Pada 2012 sejauh 854 km. Pada TdS keenam yang digelar 7-15 Juni 2014 sudah melintasi 18 dari 19 kota kabupaten di Sumatera Barat (hanya Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tidak dilintasi karena tidak memungkinkan) dengan 9 etape sepanjang 1.250 km. TdS ketujuh 3-11 Oktober 2015 sejauh 1.343 km dengan 9 etape. TdS kedelapan 16-14 Agutsus 2016 sejauh 1.074,4 km, diperpendek karena tidak bisa melewati Solok Selatan karena jalan rusak.
Book Manual TdS beberapa tahun terakhir mencatat 50 objek wisata di sepanjang rute, tiga di antaranya atraksi budaya. Itu hanya disebutkan tiga lokasi per kabupaten dan kota. Tentu saja kenyataannya jauh lebih banyak dari itu.
Sesuai rute yang dilalui TdS, kita bisa memulai wisata dari Kota Bukittinggi. Sebagai kota wisata terkenal, Bukittinggi memiliki fasilitas hotel berbintang yang memadai.
Jam Gadang adalah ikon Bukittinggi. Lokasi start Stage selalu berada di sini. Dari Jam Gadang kita sangat dekat mengunjungi objek wisata terkenal seperti Lubang Jepang (Japanese Tunnel, Ngarai Sianok (Sianok Canyon), kebun binantang dan museum, bekas Benteng Fort de Kock, Jembatan Limpapeh, dan Rumah Kelahiran Sang Proklamator Bung Hatta.
Semuanya bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki dari Jam Gadang. Bahkan juga bisa ke The Great Wall ke Koto Gadang. Ini jembatan gantung dan tangga semen yang didesain mirip tembok besar di Cina yang menghubungkan Kota Bukittinggi dengan Nagari Koto Gadang dengan melewati Ngarai Sianok.
Nagari Koto Gadang adalah kampung istimewa tempat kelahiran tokoh-tokoh nasional seperti Haji Agussalim, Sutan Sjahrir, Rohana Kudus, dan Emil Salim. Di kampung ini masih bisa dilihat kampung tertata rapi dengan rumah-rumah kayu yang dibangun zaman Kolonial Belanda. Ada sejumlah pengrajin perak di sana untuk membuat perhiasan.