Sabtu, April 17, 2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
No Result
LIhat Semua Hasil
Home Wisata
Masakan Padang Tetap Sehat, Ini Temuan Ahli Gizi

Aneka bumbu alami yang digunakan masakan padang. (Foto: JurnalisTravel.com)

Masakan Padang Tetap Sehat, Ini Temuan Ahli Gizi

Febrianti
26 Januari 2017
A A
Aneka bumbu alami yang digunakan masakan padang. (Foto: JurnalisTravel.com)

ANDA penggemar masakan Padang? Rendang dan bermacam gulai yang menggugah selera itu? Jangan cemas, masakan Padang atau tepatnya masakan Minang yang bersantan itu ternyata tetap sehat. Ini berdasarkan penelitian Profesor Nur Indrawaty Lipoeto, guru besar Ilmu Gizi di bagian gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang.

Kekuatan masakan Minang, katanya, karena banyak menggunakan bumbu. Mungkin dulu karena orang Minang suka merantau, harus membuat makanan yang tahan lama dan bumbu-bumbu tersebut membuat makanan menjadi lebih tahan lama.

Seperti rendang, itu bisa bertahan berbulan-bulan. Digunakan untuk perjalanan jauh sebagai bekal.

Dalam masakan Minang, santan dipadu dengan bumbu-bumbu. Bumbu yang biasa dipakai adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan daun-daunan seperti daun kunyit, daun salam, daun jeruk, daun ruku-ruku, serai, daun salam, bawang merah, dan bawang putih. Juga rempah-rempah seperti cengkeh, merica, ketumbar, pala, kayu manis, jintan, adas manis, dan garda mungu.

Ternyata semua bumbu pada masakan Minang ini penyumbuang anti oksidan, terutama jahe, lengkuas, kunyit, dan daun-daunan, serai, bawang.yang membuat masakan lebih bertahan lama atau tidak gampang basi. Karena itu, di restoran Padang kenapa makanannya bisa bertahan lama, karena bumbunya tadi, mereka cuma masak satu kali saja, dari pagi dan itu sampai malam masakannya masih bisa dimakan.

Gulai usus sapi di nasi kapau, salah satu masakan padang yang disukai banyak orang. (Foto: JurnalisTravel.com)

Perpaduan santan dan bumbu itu juga membuat masakan Minang menjadi lezat. Buktinya masakan Minang disukai di seluruh Indonesia. Kekuatan masakan Minang itu, karena orang Minang bisa mengolah bumbu dan berani memberi bumbu yang lebih banyak.

Pemakaian bumbu yang banyak membuat makanan ini berpenampilan atraktif dengan warna-warna mencolok seperti kuning, merah, hitam dan hijau serta aromanya yang merangsang indra.

Hampir di seluruh daerah di Indonesia punya masakan bersantan seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa. Cuma kelebihan orang Minang bisa mengolah bumbu dan berani memberi bumbu yang banyak dibanding daerah lain.

Nur Indrawaty Lipoeto pernah melakukan penelitian pada orang Minang yang sakit jantung dengan orang Minang yang tidak sakit jantung pada 1999-2000. Mereka makan santan yang sama dan lemak yang sama.

“Ternyata yang membuat mereka sakit jantung itu bukan makanan bersantan, tetapi karena tidak suka makan sayur, tidak suka buah, merokok, dan faktor resiko yang lain,” katanya.

Nah, jangan ragukan lagi masakan Minang. Kalau ingin tetap sehat makan secukupnya, dan masakan bersantan itu harus dimakan hari itu juga, tidak usah disimpan lama.

“Masakan Minang kelemahannya adalah terlalu banyak garam, itu dikurangi, dan perbanyak sayurannya,” ujarnya. (Febrianti/ JurnalisTravel.com)

CATATAN: Tulisan dan foto-foto (berlogo) ini adalah milik JurnalisTravel.com. Dilarang menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak tanpa izin. Jika berminat bisa menghubungi jurnalistravel@gmail.com. Terima kasih atas bantuan Anda jika membagikan tautan.(REDAKSI)

Tags: gizimasakan padang
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Rantau Malam

Suasana Perkampungan Hulu Serawai

14 Januari 2021
borneo

Tapak Tilas Molengraaff di Borneo

10 Desember 2020
karst

Bertandang ke Ujung Karst

18 November 2020
Luwuk 18 Jam

Luwuk 18 Jam

2 Oktober 2020
Berita Selanjutnya
TNKS Dukung Pembukaan Jalur Baru Pendakian Gunung Kerinci

TNKS Dukung Pembukaan Jalur Baru Pendakian Gunung Kerinci

Discussion about this post

TRENDING

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia
Wisata

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia

Febrianti
3 Agustus 2019

Cantiknya Gadis-Gadis Minang Berpakaian Adat

Cantiknya Gadis-Gadis Minang Berpakaian Adat

22 Februari 2021
Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

18 September 2017
7 Minuman Unik yang Harus Anda Cicipi di Padang

7 Minuman Unik yang Harus Anda Cicipi di Padang

24 Desember 2016
Saguer dan Cap Tikus di Museum Manado

Saguer dan Cap Tikus di Museum Manado

22 Februari 2021

TERBARU

salak bali
Lingkungan

Menyulap Salak Menjadi Cuka dan Kopi di Agro Abian Salak

Jurnalistravel
31 Maret 2021

porang

Ramai-Ramai Menanam Porang di Manggarai Timur

28 Maret 2021
sinyal ponsel

Tanpa Sinyal di Lembah Tilir

20 Maret 2021
lukisan

Pameran Tunggal Syam Terrajana di Yogyakarta

14 Maret 2021
marie thomas

Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi

22 Februari 2021
Jurnalis Travel

Ikuti Kami di Media Sosial

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan

ㅤ

  • Berita
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video

© Hak cipta Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy & Policy
  • Indeks
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

© 2021 Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.