Sabtu, April 17, 2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
No Result
LIhat Semua Hasil
Home Lingkungan
Dijadikan Pendakian Eksklusif, Izin Jalur Baru Kerinci Akan Diajukan ke TNKS

Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci dari Solok Selatan sedang beristirahat. (Foto: Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci untuk JurnalisTravel)

Dijadikan Pendakian Eksklusif, Izin Jalur Baru Kerinci Akan Diajukan ke TNKS

Febrianti
21 Januari 2017
A A
Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci dari Solok Selatan sedang beristirahat. (Foto: Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci untuk JurnalisTravel)

PEMERINTAH Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan mengajukan permohonan izin jalur baru pendakian ke Gunung Kerinci melalui Kecamatan Sangir di kabupaten itu kepada Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Pengajuan izin dilakuan karena karena jalur baru menuju puncak gunung tertinggi di Pulau Sumatera 3.805 mdpl itu melewati Zona Inti dan Zona Rimba TNKS. Zona inti tidak boleh dimanfaatkan untuk wisata, sedangkan Zona Rimba bisa digunakan untuk wisata alam terbatas.

Jalur bisa dibuka untuk tujuan pendakian wisatawan jika zona telah diturunkan statusnya menjadi Zona Pemanfaatan, sehingga diperbolehkan digunakan untuk wisata alam.

Tim Finalisasi Jalur Baru Gunung Kerinci dari Solok Selatan berfoto usai menuntaskan pendakian. (Foto: Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci untuk JurnalisTravel)

Kepala Seksi Pengelola Kawasan Strategis dan Destinasi Kepariwisataan Solok Selatan Aig Wadenko mengatakan, data dari tim finalisasi yang telah melakukan pendakian sejak 16-20 Januari  akan diolah.

“Data tersebut menjadi lampiran surat usulan perubahan zonasi rute pendakian dari Bupati Solok Selatan kepada Balai Besar TNKS,” kata Aig Wadenko yang juga anggota tim finalisasi jalur kepada JurnalisTravel.com, Sabtu, 21 Januari 2017.

Jika perubahan zonasi disetujui, kata Aig, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan  akan membangun infrastruktur  pendukung jalur di luar kawasan TNKS. Di antaranya gerbang, posko terpadu, tempat parkir kendaraan, dan MCK.

Tim menjelang puncak Gunung Kerinci. Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci dari Solok Selatan sedang beristirahat. (Foto: Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci untuk JurnalisTravel)

Ia menambahkan, Dinas Pariwisata Solok Selatan akan menggodok regulasi yang bisa memproteksi potensi yang ada di jalur pendakian Kerinci melalui Solok Selatan.

“Bisa jadi ada batasan kuota pendakian, pendampingan buat pengunjung, wajib ada guide, dan lainnya, asuransi juga, planning-nya jalur ini buat pendakian ekslusif, masukan dari tim finalisasi mengarah ke sana,” katanya.

Anggota Tim Finalisasi dari Wanadri, Jhoni Masrul yang baru melakukan pendakian  mengatakan, jalur baru Gunung Kerinci lumayan panjang.

“Variasi jalurnya mantap, satu hari landai, dua hari tanjakan, hutan tropisnya bagus, edelweisnya juga banyak, tetapi kemarin belum musim berbunga semuanya,” katanya kepada JurnalisTravel.com.

Edelwis di jalur baru. (Foto: Tim Finalisasi Jalur Baru Kerinci untuk JurnalisTravel)

Untuk perjalanan normal, katanya, lama pendakian empat hari tiga malam.Total bermalam dan mendirikan camp tiga malam. Saat di cadas dan puncak gunung, telepon selular bisa digunakan karena ada sinyal.

Ia menambahkan, pendaki dari jalur lama yang melewati KersikTuo, Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi bisa bertemu jalur dengan pendaki dari jalur Solok Selatan pada ketinggian 3.650 mdpl atau di tugu Yudha.

Sumber air bersih ada pada ketinggian 1.850 mdpl dan pada ketinggian 2.600 mdpl.

“Di Camp 2 pada ketinggian 3.150 belum sempat cek air, tapi kemungkinan ada,” katanya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan membentuk tim finalisasi yang juga melibatkan sejumlah kelompok pencinta alam seperti Sekber (Sekretariat Bersama) Pencinta Alam Solok Selatan, Wanadri, Mapala Universitas Indonesia, dan Mapala Aranyacala Trisakti.

Sejak lama Gunung Kerinci hanya memiliki satu jalur pendakian dari Kersik Tuo, Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Masuk kawasan TNKS, jalur ini bersatus zona pemanfaatan untuk wisata alam dan dikelola Balai Besar TNKS. Setiap pendaki masuk menggunakan tiket.

Sedangkan jalur baru ini karen masih berstatus Zona Inti dan Zona Rimba, jika melakukan pendakian harus  mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dari Balai Besar TNKS. Aturannya ketat karena masuk kawasan harus didampingi petugas dari TNKS. (Febrianti/ JurnalisTravel.com)
CATATAN: Tulisan dan foto-foto (berlogo) ini adalah milik JurnalisTravel.com. Dilarang menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak tanpa izin. Jika berminat bisa menghubungi jurnalistravel@gmail.com. Terima kasih atas bantuan Anda jika membagikan tautan.(REDAKSI)

Tags: kerincisolok selatan
BagikanTweetKirim

Baca Juga

salak bali

Menyulap Salak Menjadi Cuka dan Kopi di Agro Abian Salak

31 Maret 2021
porang

Ramai-Ramai Menanam Porang di Manggarai Timur

28 Maret 2021
porang

Magang di Jepang 9 Bulan Berkat Menanam Porang

16 Januari 2021
bank sampah

Penjahit Sampah dari Karang Putih

26 Desember 2020
Berita Selanjutnya
Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

Discussion about this post

TRENDING

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia
Wisata

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia

Febrianti
3 Agustus 2019

Cantiknya Gadis-Gadis Minang Berpakaian Adat

Cantiknya Gadis-Gadis Minang Berpakaian Adat

22 Februari 2021
Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

Perkenalkan, Inilah Kebun Apel Pertama di Sumatera Barat

18 September 2017
7 Minuman Unik yang Harus Anda Cicipi di Padang

7 Minuman Unik yang Harus Anda Cicipi di Padang

24 Desember 2016
Saguer dan Cap Tikus di Museum Manado

Saguer dan Cap Tikus di Museum Manado

22 Februari 2021

TERBARU

salak bali
Lingkungan

Menyulap Salak Menjadi Cuka dan Kopi di Agro Abian Salak

Jurnalistravel
31 Maret 2021

porang

Ramai-Ramai Menanam Porang di Manggarai Timur

28 Maret 2021
sinyal ponsel

Tanpa Sinyal di Lembah Tilir

20 Maret 2021
lukisan

Pameran Tunggal Syam Terrajana di Yogyakarta

14 Maret 2021
marie thomas

Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi

22 Februari 2021
Jurnalis Travel

Ikuti Kami di Media Sosial

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan

ㅤ

  • Berita
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video

© Hak cipta Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy & Policy
  • Indeks
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

© 2021 Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.