Pulau Ini Dipercaya Berasal dari Bekas Pohon Raksasa

Pulau Ini Dipercaya Berasal dari Bekas Pohon Raksasa

Pulau Bakkat Menuang di depan Selat Sikakap, Pagai, Mentawai. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Lampiran Gambar

Pulau Bakkat Menuang di depan Selat Sikakap, Pagai, Mentawai. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

JIKA Anda berlayar dari Padang ke Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, menjelang masuk ke Selat Sikakap, kapal akan melewati sebuah pulau kecil di mulut selat.

Pulau kecil yang hijau oleh pepohonan itu persis terletak di tengah selat yang memisahkan Pulau Pagai Selatan dengan Pulau Pagai Utara. Selat itu rata-rata hanya selebar 900 meter.

Pulau yang panjangnya hanya 630 meter dan lebar 330 meter itu bernama Bakkat Menuang yang artinya pangkal pohon Menuang.

Lampiran Gambar

Penumpang kapal menikmati pemandangan Pulau Bakat Menuang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Masyarakat Mentawai percaya pulau tersebut berasal dari pangkal sebuah pohon raksasa yang pernah tumbuh di sana. Saat itu Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan dipercaya masih menyatu, tanpa ada selat seperti sekarang.

Beginilah cerita rakyat atau folklore atau dalam bahasa daerah Mentawai disebut Pumumuan tentang kejadiannya.

Dahulu kala sebatang pohon Menuang raksasa berdiri di lokasi pulau tersebut. Di atasnya bersarang seekor burung rajawali raksasa dan seekor anaknya yang sering memangsa manusia.

Lampiran Gambar

Lokasi Pulau Bakkat Menuang. (JurnalisTravel.com)

Penduduk Mentawai dan Padang akhirnya mencoba untuk mengusir atau membunuh kedua burung itu. Mereka berhasil membunuh anak rajawali, namun kesulitan membunuh induknya.

Akhirnya mereka sepakat untuk menebang pohon tersebut bersama-sama. Mereka melakukannya siang dan malam, hingga akhirnya pohon itu berhasil ditumbangkang. Saat akan tumbang, burung tersebut menyepakkan kakinya ke arah Pulau Pagai, sehingga pohon menghantam Pulau Pagai hingga terbelah menjadi dua, membentuk selat Sikakap sekarang.

Cerita ini tentu saja legenda. Namun sebuah legenda telah membuat kehadiran Pulau Bakkat Menuang yang cantik menjadi unik dan daya tarik wisata di Pagai. Kapal yang datang dari Padang membawa penduduk atau wisatawan ketika memasuki Pelabuhan Sikakap akan melewati pulau ini. Begitu juga jika akan meninggalkan Pelabuhan Sikakap. (Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

CATATAN: Tulisan dan foto-foto (berlogo) ini adalah milik JurnalisTravel.com. Dilarang menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak tanpa izin. Jika berminat bisa menghubungi jurnalistravel@gmail.com. Terima kasih atas bantuan Anda jika membagikan tautan.(REDAKSI)

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

krisis air
Krisis Air di Empat Pulau Mentawai, Kenapa Bisa Terjadi?
Nelayan Sinakak Mentawai Tak Lagi Melaut di Bulan Juni
Nelayan Sinakak Mentawai Tak Lagi Melaut di Bulan Juni
Terancam Punah, Unand-Swara Owa Survei 6 Primata Endemik Mentawai
Terancam Punah, Unand-Swara Owa Survei 6 Primata Endemik Mentawai
Bertemu Primata Langka Siberut yang Paling Terancam di Dunia
Bertemu Primata Langka Siberut yang Paling Terancam di Dunia
Toek, Pangan Lokal Pulau Sipora yang Terancam Penebangan Hutan
Pangan Lokal Toek Terancam Penebangan Hutan
Mentawai
Arat Sabulungan dan Gempuran Agama di Mentawai