Selasa, Agustus 16, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan
  • Lainnya
    • Berita
    • Kolom
    • Jurnalis Warga
    • Video
    • Info Data
No Result
LIhat Semua Hasil
Jurnalis Travel
No Result
LIhat Semua Hasil
Home Berita
Mentawai Sukses Kumpulkan Rp2 Miliar dari Surfing

Beberapa surfer menuruni kapal cepat Mentawai Fest di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. (Foto: Febrianti/ JurnalisTravel.com)

Mentawai Sukses Kumpulkan Rp2 Miliar dari Surfing

Febrianti
22 Februari 2021
A A

PADANG-Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sukses memungut retribusi surfing sebesar Rp2 miliar pada tahun pertama pemberlakuan retribusi pada 2016.

“Sekarang yang sudah masuk ke kas Rp1,9 miliar, akan ada tambahan dari petugas pemungutan di lapangan yang belum masuk ke kas, saya yakin target kami tahun pertama Rp2 miliar akan tercapai hingga 31 Desember nanti,” kata Desti Seminora, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada JurnalisTravel.com, Senin (19/12/2016).

Setelah peraturan daerah retribusi surfing disahkan DPRD Mentawai awal 2016, Dinas Pariwisata Mentawai langsung melakukan pemungutan retribusi sebesar Rp1 juta kepada setiap surfer untuk menikmati ombak di Mentawai selama 15 hari kunjungan.

“Namun pemungutan retribusi baru bisa dilakukan mulai 1 Agustus atau hanya selama lima bulan tahun ini, itu dari 2 ribu surfer yang umumnya wisatawan asing,” katanya.

Desti mengaku belum puas dengan hasil retribusi, karena ada wisatawan yang tidak mau membayar karena berbagai alasan. Ada yang mengaku tidak mengetahui informasi yang diberlakukan Agustus, namun ada juga yang tidak bersedia membayar.

“Bagi surfer yang nakal ini, yang menghindari membayar, mulai tahun depan petugas pengawas di spot surfing akan melarang mereka berselancar,” katanya.

Untuk 2017, kata Desti, Pemkab Mentawai menargetkan pendapatan dari retribusi surfing Rp4 miliar untuk 4 ribu surfer. Target dua kali lipat karena retribusi mulai dikutip Januari.

Mentawai memiliki potensi yang lebih untuk pendapatan, karena setiap tahun dikunjungi sedikitnya 7 ribu surfer dari berbagai negara.

Direktur Kandui Resort di Pulau Karangmajat, Desa Katurei, Pulau Siberut, Anom Suheri mengaku tidak masalah dengan pungutan Rp1 juta. Ia juga tidak pernah dikomplain tamu-tamunya.

“Tak ada yang keberatan asal dananya untuk kas Pemda, karena memang tidak ada makan siang yang gratis, selama ini para surfer sudah menikmati berselancar yang gratis di Mentawai sebelum diberlakukan retribusi,” katanya.

Hanya, kata Anom, karena tahun ini diberlakukan mulai Agustus, tamunya lebih 200 hanya bisa membayar sekitar 150 orang.

“Tahun depan kami akan full menyetor sekitar Rp200 juta dari tamu,” katanya.

Namun karena retribusi sudah diberlakukan, ia meminta Pemkab Mentawai juga memenuhi fasilitas pelayanan kepada surfer di lapangan. Tak hanya petugas pengawas keselamatan, tetapi juga layanan medis, toilet, dan fasilitas lainnya.

“Pemungutan retribusi juga perlu diawasi oleh tim gabungan dari Dinas Pariwisata, dinas yang menangani pemungutan retribusi, dan staf pemerintah kecamatan, kami tidak ingin dananya tidak terkontrol karena tanda surfer yang sudah membayar hanya gelang yang gampang digandakan,” katanya. (Syofiardi/JurnalisTravel.com)

Tags: mentawaisurfing
BagikanTweetKirim

Baca Juga

gusmen heriadi

Pameran Tunggal 25 Tahun Perjalanan Seniman Gusmen Heriadi

4 November 2021
Kopi Kerinci Mulai Terancam Perubahan Iklim

Kopi Kerinci Mulai Terancam Perubahan Iklim

22 Februari 2021
Waktu yang Tepat Melihat Keunikan Mentawai 

Waktu yang Tepat Melihat Keunikan Mentawai 

22 Februari 2021
Top 10 Negara Terbanyak Dikunjungi Turis 2017, Indonesia?

Top 10 Negara Terbanyak Dikunjungi Turis 2017, Indonesia?

22 Februari 2021
Berita Selanjutnya
Kisah Penghancuran Kepercayaan Asli Mentawai

Kisah Penghancuran Kepercayaan Asli Mentawai

TRENDING

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia
Wisata

Ladang Gandum Juga Ada di Indonesia, Ini Dia

Febrianti
3 Agustus 2019

Pesta Tabuik Pariaman Melihat Buraq Terbang ke Langit

Pesta Tabuik Pariaman Melihat Buraq Terbang ke Langit

22 Februari 2021
Pulau Ini Dipercaya Berasal dari Bekas Pohon Raksasa

Pulau Ini Dipercaya Berasal dari Bekas Pohon Raksasa

29 Januari 2017
Misteri Kematian Imam Bonjol di Lotta, Minahasa

Misteri Kematian Imam Bonjol di Lotta, Minahasa

14 Februari 2018
marie thomas

Kisah Lengkap Marie E Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Meninggal di Bukittinggi

22 Februari 2021

TERBARU

Kelinci sumatera
Lingkungan

Kelinci sumatera yang Dianggap Hampir Punah Terlihat di Kerinci

Febrianti
3 Juni 2022

gusmen heriadi

Pameran Tunggal 25 Tahun Perjalanan Seniman Gusmen Heriadi

4 November 2021
Mentawai

Arat Sabulungan dan Gempuran Agama di Mentawai

17 November 2021
Siberut

Perubahan Iklim dan Kerusakan Hutan Menyebabkan Krisis Air di Siberut

4 September 2021
Sungai Buluh

Perhutanan Sosial Sungai Buluh, Layu Sebelum Berkembang

19 Juli 2021
Jurnalis Travel

Ikuti Kami di Media Sosial

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

Rubrik

  • Wisata
  • Budaya
  • Sejarah
  • Lingkungan

ㅤ

  • Berita
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video

© Hak cipta Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy & Policy
  • Indeks
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Wisata
  • Budaya
  • Berita
  • Lingkungan
  • Sejarah
  • Kolom
  • Jurnalis Warga
  • Video
  • Info Data

© 2021 Jurnalistravel.com | Hak cipta dilindungi hukum.