Waktu yang Tepat Melihat Keunikan Mentawai 

Waktu yang Tepat Melihat Keunikan Mentawai 

Atraksi budaya Festival Pesona Mentawai 2018

Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat kembali menggelar Festival Pesona Mentawai. Kali ini lokasinya di pantai Mapadegat, Tuapeijat, ibukota Kepulauan Mentawai yang terletak di Pulau Sipora. Festival akan berlangsung 28 Juni -1 Juli 2019.

Inilah waktu yang tepat melihat Mentawai dari dekat. Anda bisa menyaksikan budaya Mentawai yang menarik, mencicipi kuliner yang unik, dan menikmati pantai beserta ombaknya yang memikat.

Festival Pesona Mentawai 2019 akan dimulai dengan pawai budaya ratusan orang berpakaian khas Mentawai, tarian massal, dan atraksi Turuk Lagai, tarian sakral Mentawai.

Selain itu ada atraksi pembuatan tato atau ti’tik tato Mentawai. Tato Mentawai saat ini sedang tren di kalangan anak muda Mentawai. Mereka kembali menggunakan tato tradisional sebagai warisan budaya mereka. Wisatawan yang ingin ditato juga bisa ditato di arena festival.

Yang lain yang menarik adalah kuliner Mentawai, di antaranya makanan ekstrem seperi ‘batra’ (ulat sagu) dan ‘toek’ (ulat pohon).

Makanan khas lain adalah Obuk dan Kapurut. Obuk adalah sagu yang dimasak di dalam bambu.

Selama festival aka nada lomba panahan, lomba perahu tradisional Mentawai, lomba turuk laggai, dan lomba pembuatan miniatur uma (rumah adat Mentawai).

Sorga Wisata

Datang ke Tuapeijat saat Festival Pesona Mentawai adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk sekaligus mengunjungi sejumlah objek wisata di Pulau Sipora.

Pilihan objek wisata cukup banyak. Selain Pantai Mapadegat yang juga biasa dijadikan lokasi surving pemula mancanegara, juga ada Pantai Jati di sebelah Pantai Mapadegat.

Pantai Jati bisa didatangi dengan berjalan kaki karena cuma berjarak 1 km dari Mapadegat. Di sini kita dapat menikmati indahnya pemandangan alam bawah laut (snorkeling) di sekitar bibir pantai dan juga dapat bersantai sambil menikmati sunset.

Lampiran Gambar

Festival Pesona Mentawai 2018. (Foto: Febrianti/ JurnalisTravel.com)

Di Tuapeijat juga ada air terjun yang tersembunyi di tengah hutan tropis Mentawai, yaitu Air Terjun Pujujurung di Desa Goiso Oinan. Kita bisa naik ojek dari Dermaga Tuapeijat, melewati Jalan Raya Tuapeijat hingga ke Desa Goiso Oinan sekitar 1 jam perjalanan.

Air Terjun ini hanya berjarak 100 meter dari jalan raya, dengan berjalan kaki hanya butuh waktu 5 menit. Kita dapat menikmati kesegaran udara di tengah hutan tropis dengan pohon-pohon yang tinggi. Kicauan burung akan menemani sepanjang jalan.

Pulang dari air terjun bisa berswafoto di depan Patung Sikerei yang terletak di pinggir jalan raya. Sikerei adalah profesi penting masyarakat Mentawai.

Jika Anda suka menyusuri hutan mangrove, ada hutan bakau yang cantik di Pulau Umat Siteu. Pulau ini berada tepat di depan Dermaga Tuapeijat. Jaraknya sangat dekat. Kita bisa naik perahu mesin dari dermaga menuju Pulau Umit Siteu hanya 5 menit.

Air lautnya sangat jernih dan tenang berwarna biru muda. Di dalamnya terlihat jelas terumbu karang otak yang nampak bulat-bulat di dalam air. Keindahan mangrove dan terumbu karang otak menjadi keunikan Pulau Umat Siteu.

Di sekitar Tuapeijat juga banyak pulau-pulau kecil yang indah. Di antaranya Pulau Awera yang cantik dengan pemandangan indah.

Di Pulau Awera terdapat beberapa resor yang sering menerima wisatawan asing. Di depan Pulau Awera terdapat dua pulau lainnya, yaitu Pulau Simakakang dan Pulau Siburu (Pulau Panjang). Pulau ini bisa dijangkau 30 menit dengan perahu motor dari dermaga Tuapeijat.

Untuk penyuka surfing, di sini Anda bisa menikmati indahnya “Ombak Teleskop” dan pada sore hari sambil  menikmati sunset yang mengagumkan. Spot-spot ombak terbaik di sekitar Tuapeijat di antaranya Iceland, Bintang, Scarecrows, dan Telescope.

Cara Dari Padang ke Tuapeijat

Untuk mengunjungi Tuapeijat, dari Padang ada kapal cepat “Mentawai Fast” di Pelabuhan Muaro Padang.

Jadwal kapal cepat empat kali seminggu, Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Pada Senin kapal berangkat pukul 06.00 WIB, sedangkan hari lainnya pukul 07.00 WIB. Untuk kembali ke Padang jadwal pada hari yang sama, tapi berangkat setiap pukul 15.00 WIB.

Lama perjalanan “Mentawai Fast” 3,5 jam dengan harga tiket Rp250 ribu per orang.

Penginapan di Tuapeijat cukup banyak. Ada 9 homestay dengan tarif mulai Rp150 ribu hingga Rp350 ribu per kamar per malam. Juga ada enam resor  di pulau-pulau kecil di depan Tuapeijat dengan tarif Rp2,1 juta hingga Rp3,5 juta per malam. Tarif sudah termasuk makan dan transportasi ke lokasi surfing.

Bagi anda yang tidak ingin surfing tapi hanya ingin berenang atau snorkeling juga bisa memilih resor yang  menjual suasana ketenangan ini. (Febrianti/JurnalisTravel.com)

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

krisis air
Krisis Air di Empat Pulau Mentawai, Kenapa Bisa Terjadi?
Nelayan Sinakak Mentawai Tak Lagi Melaut di Bulan Juni
Nelayan Sinakak Mentawai Tak Lagi Melaut di Bulan Juni
Terancam Punah, Unand-Swara Owa Survei 6 Primata Endemik Mentawai
Terancam Punah, Unand-Swara Owa Survei 6 Primata Endemik Mentawai
Bertemu Primata Langka Siberut yang Paling Terancam di Dunia
Bertemu Primata Langka Siberut yang Paling Terancam di Dunia
Toek, Pangan Lokal Pulau Sipora yang Terancam Penebangan Hutan
Pangan Lokal Toek Terancam Penebangan Hutan
Mentawai
Arat Sabulungan dan Gempuran Agama di Mentawai