Kemenpar Bangun Digital Tourism pada 2017, Apa Itu?

Kemenpar Bangun Digital Tourism pada 2017, Apa Itu?

Ilustrasi digital tourism.(Foto dari slideshare)

JAKARTA-Kementerian Pariwisata akan membangun Digital Tourism sebagai salah satu dari tiga program prioritas 2017 untuk menggenjot sektor pariwisata. Dua program lainnya adalah homestay (pondok wisata), dan konektivitas udara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers akhir tahun 2016 mengatakan, digital  tourism strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global, khususnya pada 12 pasar fokus yang tersebar di 26 negara.

Program digital tourism, katanya, baru-baru ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange) yang merupakan digital market place platform dalam ekosistem pariwisata atau pasar digital yang mempertemukan buyers dan sellers.

“Dimana nantinya semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi,” katanya seperti dikutip siaran pers Kemenpar.

Ia berharap triwulan kedua 017 program ini sudah beroperasi 100 persen dan semua industri pariwisata sudah go digital.

Selain itu, tambahnya, juga telah diluncurkan War Room M-17 di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar sebagai pusat pemantauan berbasis teknologi digital.

Dalam ruang War Room M-17 terdapat 16 layar LED touch screen untuk memantau empat aktivitas utama. Selain pergerakan angka-angka pemasaran mancanegara dan pemasaran nusantara, juga ada tampilan big data berisi keluhan, kritik, saran, dan semua testimoni baik negatif maupun positif.

“Pusat intelejen ini menampilkan pergerakan wisman dan wisnus secara real time update, termasuk data strategi untuk menghadapi kompetitor seperti Malaysia sebagai common enemy dan Thailand sebagai musuh profesional bagi pariwisata Indonesia,” katanya.

Sistem layanan ini memberikan data dan informasi profil wisnus sebagai dasar pengambilan keputusan secara lebih cepat, terperinci, dan akurat.

“Dari dashboard wisnus terlihat pergerakan wisnus hingga November 2016 sebanyak 288.178.646 dan sebagian besar wisnus berkunjung ke Jawa Barat mencapai 78.036.327, ini artinya Jawa Barat menjadi destinasi teratas untuk wisnus pada 2016,” katanya.

Sedangkan, program pembangunan homestay sebagai program pembangunan ‘desa wisata’ yang akan dimulai kembali pada 2017 dalam rangka mendukung percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai ‘Bali Baru’.

Kemenpar menargetkan membangun 20.000 homestay pada 2017, 30.000 (2018), dan 50.000 (2019).

Sedangkan pembangunan konektivitas udara mengingat sekitar 75% kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya jumlah kursi pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019. (Syof/Jurnalisravel.com)

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

49 dari 100 Event Indonesia yang Bisa Dinikmati 2018
49 dari 100 Event Indonesia yang Bisa Dinikmati 2018
Target 4 Juta Wisatawan, NTB Gelar 22 Even 2017
Target 4 Juta Wisatawan, NTB Gelar 22 Even 2017
Dukung Wisata, Ayo Ikuti Lomba Desain Toilet
Dukung Wisata, Ayo Ikuti Lomba Desain Toilet
10 Destinasi Indonesia Akan Dijadikan ‘Bali Baru’
10 Destinasi Indonesia Akan Dijadikan ‘Bali Baru’
Indonesia Sabet 12 Penghargaan Wisata Halal Dunia 2016
Indonesia Sabet 12 Penghargaan Wisata Halal Dunia 2016
KKI Warsi Latih 20 Pemuda Nagari Menjadi Jurnalis Warga
KKI Warsi Latih 20 Pemuda Nagari Menjadi Jurnalis Warga