Teliti Memesan Tiket ke Pangkal Pinang

Teliti Memesan Tiket ke Pangkal Pinang

Peta jalur penerbangan ke Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Peta jalur penerbangan ke Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Peta jalur penerbangan ke Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

PEMUDA ITU duduk di samping saya. Ia berusaha mencari percakapan. Ruang tunggu A3 Bandara Hang Nadim, Batam sedang ramai. Ia lalu menanyakan tujuan saya. Kemudian ia mengutarakan panjang lebar kekecewaannya. Tepatnya, kekesalannya.

“Saya tidak terlalu memikirkan rugi uang, tapi rugi waktu, dan kehilangan janji bisnis,” katanya.

Pangkal masalah adalah kata “PINANG”.

Ia memesan tiket pesawat ke Pangkal Pinang. Itu adalah ibukota Provinsi Bangka Belitung. Ia ada janji bisnis di sana, di satu tempat di sudut kota. Ia terbang dari Jakarta. Setelah mendarat, ia keluar dari bandara dan memesan taksi ke lokasi.

Sedang dalam perjalanan, rekan bisnisnya menelepon sudah berada di mana. Ia ingin mejelaskan dengan penanda gedung-gedung, ia melongok keluar dan menyadari keanehan bangunan yang ia lihat sepanjang jalan.

Ia pun bertanya kepada sopir di mana ia gerangan. Ternyata itu adalah Tanjung Pinang, ibukota Kepulauan Riau. Tanjung Pinang adalah kota satu provinsi dengan Batam, kota yang lebih terkenal. Ia hanya beberapa kali ke Pangkal Pinang dan belum pernah ke Tanjung Pinang.

“Mungkin agen travel tempat saya memesan tiket salah dengar, atau ketika ia konfirmasi saya yang salah dengar, karena sama-sama Pinang,” katanya.

Agar mendapat penerbangan cepat kembali ke Jakarta, akhirnya ia memilih menyeberang dengan kapal dari Tanjung Pinang ke Batam untuk kembali ke Jakarta. Ia bertemu dengan saya.

“Terpaksa saya mengulang janji dengan rekan bisnis saya, tapi saya telah kehilangan banyak waktu,” ujarnya menyesal.

Sore ini, duduk di Hang Nadim lebih empat jam transit (sengaja agar saya bisa mengerjakan deadline lebih lama), saya kembali teringat peristiwa tiga tahun lalu itu.

Saya sebenarnya ingin membagikan kisah ini kepada Anda secepatnya agar hati-hati jika memesan tiket hendak pergi ke Tajung Pinang atau ke Pangkal Pinang. Tapi karena belum sempat, akhirnya saya bagi kisah ini sekarang(Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Memancing Kupu-Kupu di Dangau Saribu
Memancing Kupu-Kupu di Dangau Saribu
Bukik Sakura Maninjau
Melihat Bulat Danau Maninjau di Bukit Sakura
Singkarak
Nagari Sumpu Jadikan “Manjalo Ikan Bilih” Sebagai Atraksi Wisata
Air Terjun Lubuak Bulan
Air Terjun Lubuak Bulan, Air Terjun Unik yang Ditelan Bumi
Nyarai
Ekowisata Nyarai Tetap Bertahan Meski Pandemi
Wisata Bonjol
Potensi Ekowisata Lubuk Ngungun di Bonjol Akan Dikelola