Menurutnya, zaman dulu masyarakat pinggiran Kota Padang sering membuat aneka lemang dari bahan yang biasa ditanam, misalnya jagung, singkong, ubi jalar, dan pisang. Tapi variasi lemang seperti ini sudah jarang dibuat. Umumnya orang hanya membuat lemang ketan atau juga disebut lemang pulut.
Jenis lemang baru hasil kreasi peserta juga ada, di antaranya lemang stroberi, lemang durian, dan lemang coklat. Lemang-lemang variasi baru ini menambah deret jenis lemang. Lemang kreasi ini tentu saja menjauhkan fungsinya semula sebagai tradisi keagamaan. Tapi sekadar makanan khas asal Sumatra Barat yang disiap disajikan kepada siapa saja.
Tapi lemang-lemang jenis baru ini belum muncul di Pasar Raya Padang. Anda yang ingin mencicip, tunggu saja. Jika ingin mencicip sekarang bisa beli lemang pulut putih, lemang pulut hitam, lemang baluo (lemang ketan putih dengan inti dari kelapa berwarna coklat tua karena dicampur gula merah), dan lemang pisang.
Saya pernah melihat pembeli dari luar provinsi memesan lemang pulut putih untuk dimakan dengan rendang di “Pasar Pabukoan” Pasar Raya Padang. Katanya, lemang juga sangat enak dimakan dengan rendang. Ini paduan unik yang layak dicoba. (Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)
Tulisan dan foto-foto ini adalah hak milik JurnalisTravel.com dan dilarang mengambil atau menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak di media lain tanpa izin. Jika Anda berminat pada tulisan dan foto bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com untuk keterangan lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih jika Anda menyukai tulisan dan foto untuk diketahui orang lain dengan menyebarkan tautan (link) ke situs ini. Kutipan paling banyak dua paragraf untuk pengantar tautan kami perbolehkan. (REDAKSI)