Menelusuri Keunikan Kota Tambang Sawahlunto

Menelusuri Keunikan Kota Tambang Sawahlunto

Patung sejarah orang rantai, seorang mandor Belanda mengawasi para pekerja tambang batubara. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

MENUJU WORLD HERITAGE UNESCO

Kini Pemko Sawahlunto sedang memproses usulan agar kota itu masuk World Heritage Cities Programme UNESCO sebagai kota tambang batubara bersejarah. Mereka siap menghadapi proses yang panjang penjurian.

Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto di tengah kota, gedung hiburan era Kolonial. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto di tengah kota, gedung hiburan era Kolonial. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

Pembangunan Sawahlunto menjadi kota wisata tak hanya membenahi objek sejarah tambang, tapi juga objek wisata family gathering yang terutama ditujukan untuk lokal. Sebuah kawasan bekas tambang di Kandi, 11,6 km dari kota, dijadikan kebun binatang dengan maskot gajah. Di sana juga ada Taman Kupu-kupu.

Anda juga bisa menikmati paint ball dan naik perahu di danau. Di sini juga ada arena pacuan kuda. Di lokasi lain di Muara Kalaban  ada Water Boom yang selalu ramai pengunjung. Ini water boom pertama di Sumatera Barat.

Sawahlunto juga memiliki objek wisata sejarah lain, makam Mr. Muhammad Yamin di Talawi, 16,6 km dari pusat kota. M. Yamin adalah konseptor Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan pencipta lambang Polisi Militer, wajah Gadjah Mada. (Syofiardi Bachyul Jb/ JurnalisTravel.com)

Tulisan ini berdasarkan liputan dan ditulis pada November 2012, direvisi November 2016.

Tulisan dan foto-foto ini adalah hak milik JurnalisTravel.com dan dilarang mengambil atau menyalin-tempel di situs lainnya atau keperluan publikasi cetak di media lain tanpa izin. Jika Anda berminat pada tulisan dan foto bisa menghubungi redaksi@jurnalistravel.com untuk keterangan lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih jika Anda menyukai tulisan dan foto untuk diketahui orang lain dengan menyebarkan tautan (link) ke situs ini. Kutipan paling banyak dua paragraf untuk pengantar tautan kami perbolehkan. (REDAKSI)

Halaman:

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?
Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah