Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu

Sepenggal Kisah Cinta Soekarno di Bengkulu

Lukisan Fatmawati dan Soekarno di rumah ibu Fatmawati di Bengkulu. (Foto: Syofiardi Bachyul Jb/JurnalisTravel.com)

ASAL MULA SUKARNO DI BENGKULU

Kota Bengkulu satu tempat yang sangat penting dalam sejarah hidup Soekarno atau Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia.

Meski hanya menetap empat tahun di kota pesisir barat pulau Sumatra itu dan sebagai politisi yang diasingkan Kolonial Belanda pula, tapi masa di Bengkulu menjadi episode tak terlupakan dalam kisah rumah tangga Soekarno. Bahkan juga dalam sejarah Indonesia.

Itu karena seorang gadis muda Bengkulu bernama Fatmawati, yang sebelumnya bernama Fatimah. Gadis muda yang kemudian menjadi First Lady pertama republik ini, yang terkenal karena menjadi penjahit Sang Saka Merah Putih, bendera yang dikibarkan pertama kali ketika pembacaan proklamasi.

Perempuan yang melahirkan lima anak Soekarno yang terkenal, terutama yang kemudian menjadi presiden perempuan satu-satunya, Megawati Soekarnoputri.

Soekarno menjejakan kaki di Bengkulu bagian dari upaya Pemerintah Kolonial Belanda untuk membungkam gerakan kemerdekaan Indonesia yang dikibarkannya. Semula ia dipenjara di Jawa, kemudian diasingkan ke Pulau Bunga di Ende, Flores.

Selama di pengasingan ia ditemani istrinya yang setia, Inggit Garnasih, seorang gadis Bandung. Bersama mereka juga ikut Ratna Djuami. Ratna yang juga keponakan Inggit mereka jadikan anak angkat karena pasangan ini tak kunjung dikaruniai anak.

Lima tahun di Flores, Soekarno diserang malaria yang divonis bisa menyebabkan kematiannya. Sejumlah aktivis lain memprotes Pemerintah Hindia Belanda dan meminta Soekarno dipindahkan ke pulau yang lebih besar yang lingkungannya lebih sehat.

Maka Soekarno dipindahkan ke Bengkulu pada 1938, sebuah kota yang penduduknya kurang aktivitas politik dan cukup sulit diakses. Sebuah daerah yang dinilai Soekarno hidup dengan benteng Islam yang kolot. Perempuannya menutupi badan dengan rapi dan dipisahkan dari laki-laki.

Di Bengkulu Soekarno tinggal di sebuah rumah di pusat kota dengan halaman depan dan belakang yang luas. Rumah itu milik Tjang Tjeng Kwat, seorang pengusaha Tionghoa yang menyuplai sembako untuk Pemerintah Hindia Belanda di Bengkulu.

Mengisi hari-harinya, Soekarno menerima tawaran ketua Muhammadiyah setempat, Hassan Din, untuk mengajar di sekolah rendah agama yang baru dibuka lembaga itu. Syaratnya, ia tidak boleh membicarakan politik.

Halaman:

Dapatkan update terkini Jurnalistravel.com melalui Google News.

Baca Juga

Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Khasiat Air Sumur Rumah Bung Karno yang Dipercaya Orang
Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Bekas Kerajaan Dharmasraya dan Kisah Dua Arca Bhairawa
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Peninggalan Era Kolonial di Pulau-Pulau Kecil Sumatera Barat
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Melompat ke Masa Lalu di Pulau Cingkuak
Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?
Seperti Apa Rumah Kelahiran Tan Malaka?
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah
Deretan Rumah Gadang Tua di Padang Ranah